September 23, 2008

Triangle Community


Keinginan untuk tidak selalu bergantung pada orang tua mendorong aku dan beberapa orang temenku mempunyai pikiran untuk mendirikan sebuah EO (Even Organizer). Beberapa orang berpendapat bahwa wajar sebenarnya jika anak-anak yang masih duduk dibangku kuliah mendapat kiriman uang dari orang tua. Tapi tidak bagi kami, memang terkesan tinggi sekali idealisme kami. Kesempatan menimba ilmu di kuliah telah kami dapatkan (walaupun belum selesai), pembelajaran tentang berbagai macam cara hidup juga telah kami peroleh kini tinggal cara bagaimana kami mengaplikasikannya. Biaya kuliah yang mahal dengan disertai meningkatnya beban hidup semakin memperkuat keinginan kami untuk mencoba bertahan hidup dengan cara kami sendiri.

Sudah beberapa kali pembicaraan-pembicaraan serius telah kami lakukan. Dan dengan pertimbangan yang matang akhirnya EO yang kita rencanakan terbentuk juga tepat pada tanggal 15 Juli 2008. Triangle sebuah nama yang kita sepakati sebagai identitas kami. Kata Community sengaja kami tambahkan dibelakang kata triangle mengingat EO ini belum terdaftar dihadapan notaris. Community atau komunitas menjadi dasar yang kuat, mengingat bahwa pendirian suatu komunitas tidak memerlukan perizinan yang ribet dan biaya yang mahal.

Struktur kerja sudah dibentuk. Job desk juga sudah terbagi dengan matang. untuk masalah-masalah struktur dan kerja tidak membuat kami pusing karena teman-teman yang tergabung dalam Triangle Community sudah punya pengalaman dalam organisasi. Beberapa rencana kerja sudah mulai disusun, target-targetpun sudah mulai dibuat. Sasaran pertama adalah politik pencitraan. Kita mencoba membuat sebuah even dengan tidak berdasar profit terlebih dahulu karena kita yakin kepercayaan yang orang lain berkan kepada kita menjadi hal yang utama.

Lobi-lobi sudah mulai kita lakukan, target pertama adalah bedah buku yang bekerja sama dengan penerbit buku yang tengah naik daun, penerbit Bentang (PT Bentang Pustaka). Penrbit dari yogyakarta yang berhasil dengan novel tetraloginya Andrea Hirata dan juga dengan Kick Andynya. Beberapa kali "tim negosiasi" Triangle bertemu dengan direktur Bentang dan itupun tidak sia-sia, akhirnya Bentang sepakat bekerja sama dengan kita untuk bedah buku karangan Kribo (Kartunis Kompas) yang berjudul DPR. Bentang berpendapat bahwa buku yang akan dibedah ini termasuk salah satu buku bagus terbitan Bentang yang launchingnya dilaksanakan pertengahan September kemarin dan Triangle berkesampatan membedah buku ini untuk yang pertama kalinya.

Tanggal 25 Oktober menjadi tanggal yang dipilih untuk acara ini, kami persiapkan acara ini dengan matang mengingat acara ini adalah proyek pertama yang kami. Untuk tempat mulai sekarang kami masih melakukan survei. Semoga proyek pertama kita dapat berlangsung sukses. Semoga bedah buku ini menjadi awal bagi kesuksesan kami Triangle Community.


0 comments: